Powered By Blogger

Rabu, 02 Maret 2011

Michael Jackson

Michael Jackson


Michael Jackson

Michael Jackson pada tahun 1984 dengan menunjukan tangannya
Latar belakang
Dilahirkan dengan nama Michael Joseph Jackson
Meninggal 25 Juni 2009, Los Angeles, California/7 Mei 1988 karena dibunuh(masih issu)
Genre Pop
R&B
Rock
Soul
Pekerjaan Penyanyi
Penulis lagu
Produser rekaman
Komponis
Penari
Koreografer
Aktor
Pengusaha
Instrumen Vokal
Multi-instrumentalis
Perkusi
Tahun aktif 1967–2009
Label Motown
Epic
Sony
Dipengaruhi oleh The Jackson 5 / The Jacksons
Situs web www.michaeljackson.com
Michael Joseph Jackson (lahir di Gary, Indiana, Amerika Serikat, 29 Agustus 1958 – meninggal di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 25 Juni 2009 pada umur 50 tahun)[1] adalah penyanyi dan penulis lagu dari Amerika Serikat. Ia terkenal sebagai "King Of Pop" dan memopulerkan gerakan dansa "Moonwalk" yang telah menjadi ciri khasnya. Albumnya yang dirilis pada tahun 1982, Thriller, adalah album terlaris di dunia, dengan penjualan melebihi 104 juta kopi di seluruh dunia. Ia mulai karier bernyanyi pada usia lima tahun sebagai anggota kelompok vokal keluarga Jackson (kelak menjadi The Jackson 5) sebelum meluncurkan album solo pertamanya Got to Be There pada tahun 1971. Sebagai anak ketujuh dari keluarga Jackson, dia membuat debut di musik profesional pada umur 11 tahun sebagai anggota dari Jackson 5.
Pada awal tahun 1980-an, dia menjadi figur yang sangat dominan dalam musik pop and musisi Afrika-Amerika pertama yang mempunyai crossover kuat di MTV. Popularitas dalam musiknya menanjak saat ditayangkan di MTV, antara lain "Beat It", "Billie Jean" dan Thriller dianggap telah mengubah video klip menjadi sebuah bentuk karya seni dan sebagai alat promosi untuk memopulerkan sebuah channel tv. Video-video seperti "Black or White" dan "Scream" membuat Jackson menjadi andalan utama MTV pada tahun 1990-an. Lewat penampilan panggung dan video-video klipnya, Jackson memopulerkan sejumlah teknik menari seperti robot dan moonwalk. Suara dan gaya vocal Jackson memengaruhi dan diikuti oleh banyak penyanyi hip hop, pop dan R&B.
Penghargaan - penghargaan yang telah dia raih termasuk beberapa kali Guinness World Records—termasuk thriller sebagai album terlaris di dunia— 13 Grammy Awards, 13 buah single nomor 1 dalam solo kariernya dari musisi pria lainnya dalam Hot 100 era—dan penjualan 750 juta unit di seluruh dunia. Hidup Jackson sangat terkenal di seluruh dunia, didampingi dengan kariernya yang sangat sukses, membuatnya menjadi bagian dari kebudayaan pop selama 4 dekade. dalam beberapa tahun dia sering disebut-sebut sebagai salah satu pria paling terkenal di dunia.



Kehidupan dan karier

1958—75: Masa kecil dan The Jackson 5

Michael Joseph Jackson lahir pada tanggal 29 Agustus 1958 di Gary, Indiana, sebuah daerah industri di pinggiran Chicago.[2] Ia adalah keturunan seorang Afrika-Amerika Joseph Walter "Joe" Jackson dan Katherine Esther Scruse.[2] Ia adalah anak ke-7 dari 9 bersaudara. Saudaranya antara lain Rebbie, Jackie, Tito, Jermaine, La Toya, Marlon, Randy, dan Janet.[2] Joseph Jackson pernah bermain di sebuah band R&B bernama The Falcons, bersama saudaranya Luther.
Jackson pernah menyatakan bahwa sejak kecil ia mengalami kekerasan dari ayahnya, baik secara fisik maupun mental, seperti latihan yang tak henti-henti, cambuk, dan memanggilnya dengan panggilan kasar. Namun demikian, ia juga mengakui bahwa kedisiplinan yang diterapkan ayahnya membawa pengaruh besar bagi kesuksesannya. [3][4] Marlon Jackson menceritakan, pernah dalam suatu perselisihan, Michael diangkat terbalik kemudian dipukuli di punggung dan pantatnya.[5] Pernah pula di suatu malam, ketika Michael sedang tidur, Joseph memanjat dari kamarnya ke pintu kamar Jackson. Dengan mengenakan topeng menakutkan, ia masuk ke kamar, berteriak keras menakut-nakuti Michael. Joseph mengatakan bahwa ia melakukan itu untuk mengajarkan anak-anaknya agar tidak membiarkan jendela kamar terbuka ketika tidur. Selama bertahun-tahun setelah peristiwa tersebut, Michael sering mengalami mimpi ia diculik dari kamarnya.[5] Pada tahun 2003, Joseph mengakui pernah mencambuk Michael ketika iamasih kecil.[6]
Jackson pertama kali membicarakan masalah kecilnya ketika ia diwawancara oleh Oprah Winfrey pada tahun 1993. Ketika itu ia juga berkata bahwa pada saat kecil, ia sering menangis kesepian dan kadang-kadang muntah ketika melihat ayahnya.[7][8][9][10] Pada acara Living with Michael Jackson (2003), Michael terlihat menangis menutupi wajahnya ketika ia menceritakan tentang masa kecilnya.[5]
Jackson menampilkan bakat musiknya di usia belia ketika ia menyanyi di depan teman-teman sekelasnya pada resital Natal di usia lima tahun.[2] Pada tahun 1964, Michael dan Marlon bergabung dengan the Jackson Brothers—sebuah band yang didirikan oleh saudara-saudaranya: Jackie, Tito, dan Jermaine—sebagai musisi pendukung, Michael memainkan congas sementara Marlon tambourine. Beberapa lama kemudian, ia mulai mengambil peran sebagai penyanyi latar dan ikut menari. Dan akhirnya pada umur 8 tahun, ia dan Jermaine menjadi penyanyi utama, dan nama kelompok musik ini diganti menjadi The Jackson 5.[2] Band ini melakukan tur di bagian tengah Amerika Serikat secara ekstensif pada tahun 1966 hingga 1968. Pada tahun 1966, mereka memenangi beberapa acara pencari bakat tingkat lokal.
The Jackson 5 telah merekam berbagai lagu, termasuk "Big Boy", untuk label rekaman lokal Steelwotn di tahun 1967 dan menandatangani kontrak dnegan Motown Records di tahun 1968.[2] Majalah Rolling Stone ketika itu menggambarkan Michael sebagai "sebuah keajaiban" (prodigy) dengan "bakat musik yang luar biasa".[11] The Jackson 5 mulai masuk pada chart ketika empat single pertamanya ("I Want You Back", "ABC", "The Love You Save," dan "I'l Be There") menempati tangga pertama pada Billboard Hot 100.[2] Pada masa awal The Jackson 5, bagian relasi publik Mowton mengklaim bahwa Michael berumur 9 tahun, meskipun sebenarnya ia berumur 11 tahun ketika itu.[12] Mulai tahun 1972, Michael merilis empat album solo dengan Motwon, di antaranya Got to Be There dan Ben. Penjualan band ini menurun pada tahun 1973.[13]

1975—81: Pindah ke Epic dan Off the Wall

The Jackson 5 menandatangani kontrak baru dengan CBS Record pada bulan Juni 1975, dalam divisi Philadelphia International Records, yang kemudian diubah namanya menjadi Epic Records.[13] Nama grup ini pun diubah menjadi The Jacksons dan menghasilkan enam album antara tahun 1976 hingga 1984, di mana sebagian besar lagunya di tulis oleh Michael Jackson.[14] Hits yang dilahirkan oleh band ini antara lain "Shake Your Body (Down to the Ground)", "This Place Hotel" dan "Can You Feel It."[15] The Jackson juga memiliki acara TV sendiri di CBS, The Jacksons, yang mengudara dari tahun 1976 hingga 1977.
Pada tahun 1978, Jackson berperan sebagai Scarecrow pada film musikal The Wiz.[16] Musik dalam film ini diaransemen oleh Quincy Jones, yang kemudian menjalin kerjasama dengan Jackson untuk membuat album solonya, Off the Wall.[17]
Penulis lagu di album ini antara lain Jackson, Rod Temperton, Stevie Wonder, dan Paul McCartney. Dirilis pada tahun 1979, empat lagu dalam album ini menempati peringkat pertama tangga lagu di Amerika Serikat termasuk "Don't Stop 'Til You Get Enough" dan "Rock with You."[18] Off the Wall menempati peringkat ketiga dalam Billboard 200 dan terjual 7 juta kopi di Amerika Serikat dengan total penjualan di seluruh dunia mencapai lebih dari 20 juta kopi.[19][20]
Pada tahun 1980, Jackson memenangi tiga penghargaan di American Music Awards untuk penampilan solonya: Favorite Soul/R&B Album, Favorite Male Soul/R&B Artist, dan Favorite Soul/R&B Single untuk "Don't Stop 'Til You Get Enough".[18] Di tahun yang sama, ia juga memenangi Billboard Music Awards untuk kategori Top Black Artist dan Top Black Album serta sebuah Grammy Award untuk Best Male R&B Vocal Performance (untuk lagu "Don't Stop 'Till You Get Enough")[18] Meskipun sukses secara komersil, Jackson merasa Off the Wall belum memenuhi harapannya untuk menciptakan album yang luar biasa.[21] Pada tahun 1980, Jackson menjadi musisi dengan penerimaan royalti tertinggi di industri musik: 37% dari keuntungan album secara keseluruhan.[22]

1982—83: Thriller dan Motown 25

Pada tahun 1982, Epic merilis album kedua Jackson, Thriller. Kemunculan album ini dianggap sebagai puncak karier Jackson. Album kedua ini bertahan di 10 besar Billboard 200 selama 80 minggu berturut-turut. Tujuh lagu dari album ini secara bersamaan masuk dalam sepuluh besar Billboard Hot—100, tiga di antaranya "Billie Jean," "Beat It," dan "Wanna Be Startin' Somethin'."
Periode ini adalah periode yang luar biasa menguntungkan bagi Jackson. Melalui pengacaranya John Branca, Jackson berhasil mendapatkan royalti tertinggi dalam industri musik, sekitar $2 per album. Di saat yang sama, ia juga meraup keuntungan dari The Making of Michael Jackson's Thriller, sebuah film dokumenter yang dibuat oleh Jackson dan John Landis yang terjual lebih dari 350.000 kopi.[23]
Pada 25 Maret 1983, Michael Jackson tampil live dalam acara televisi spesial Motown 25: Yesterday, Today, Forever. Pada acara inilah ia pertama kali menampilkan gerakan tari nya yang terkenal, moonwalk.[24] Penampilannya di acara ini ditonton oleh sekitar 47 juta orang, dan hanya dapat disamai oleh penampilan Elvis Presley dan The Beatles danam The Ed Sullivan Show. The New York Times menulis, "The moonwalk that he made famous is an apt metaphor for his dance style. How does he do it? As a technician, he is a great illusionist, a genuine mime. His ability to keep one leg straight as he glides while the other bends and seems to walk requires perfect timing." (Indonesia: "Moonwalk yang telah membuatnya terkenal adalah perubahan yang tepat dalam gaya menarinya. Bagaimana dia melakukannya? Sebagai seorang teknisi, ia adalah ilusionis yang hebat, badut (mime) yang sesungguhnya. Kemampuannya untuk membuat satu kaki lurus sambil menggesernya, sementara satu kaki lainnya menekuk, membuatnya terlihat berjalan, membutuhkan ketepatan waktu yang sempurna."[25]

1984–85: Pepsi, We Are the World, dan karier bisnis

Jackson mengalami kecelakaan pada 27 Januari 1984. Dalam proses pembuatan iklan Pepsi Cola di Shrine Auditoriam, Los Angeles, ia mengalami luka bakar tingkat dua di kulit kepalanya setelah rambutnya terbakar akibat sebuah kecelakaan. Kejadian ini segera menjadi perhatian publik dan mendatangkan banyak simpati.[26] Pepsi kemudian menyelesaikan tuntutan hukum di luar pengadilan. Untuk mengobati luka bakarnya ini, Jackson memberikan $1,5 juta kepada Brotman Medical Center di Culver City, California, sehingga rumah sakit itu dapat membeli peralatan penyembuhan luka bakar berteknologi paling tinggi ketika itu; Brotman kemudian mengubah nama kamar perawatan luka bakarnya menjadi "Michael Jackson Burn Center" untuk menghormati Jackson.[26] Setelah kejadian ini, Jackson mulai memperhatikan penampilan dan mengoperasi plastik hidungnya.[17]
Jackson di White House South Portico bersama Presiden Ronald Reagan dan ibu negara Nancy Reagan, 1984.
Pada 14 Mei 1984, Jackson diundang ke White House untuk menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan. Penghargaan ini diberikan atas sumbangan Jackson untuk badan amal yang membantu orang untuk keluar dari ketergantungan alkohol dan penyalahgunaan narkoba.[27] Di tahun yang sama, ia memenangi 8 penghargaan pada Grammy Awards 1984. Di tahun ini pula ia menyelenggarakan tur bertajuk Victory Tour yang secara total ditonton oleh lebih dari 2 juta orang.[28] Ia mendonasikan $5 juta pendapatan dari Victory Tour untuk amal.[29]
Jackson, bersama Lionel Richie, juga membuat single "We Are the World" yang dirilis ke seluruh dunia untuk tujuan amal, yaitu membantu rakyat miskin di Afrika dan Amerika Serikat. Single ini dinyanyikan oleh 39 selebritis, termasuk Jackson. Single ini juga menjadi single dengan penjualan terbaik sepanjang masa, dengan total penjualan 20 juta kopi.[30]
Saat bekerja bersama Paul McCartney dalam dua hit singlenya, "The Girl Is Mine" dan "Say Say Say", keduanya mulai menjalin persahabatan dan saling mengunjungi satu sama lain. Pada suatu diskusi, McCartney menceritakan kepada Jackson bagaimana ia mendapatkan jutaan dolar dari katalog musik; ia mendapatkan sekitar $40 juta pertahun dari lagu yang dinyanyikan orang lain. Jackson pun tertarik dan mulai menjalani karier bisnisnya dengan membeli, menjual, dan mendistribusikan hak penerbitan dari banyak artis. Tak lama kemudian, ATV Songs—sebuah katalog musik yang berisi ribuan lagu, termasuk lagu-lagu besutan Lennon-McCartney yang ditulis antara tahun 1963 hingga 1973—mulai dijual.[31][32]

1986—87: Penampilan, tabloid, Bad, otobiografi, dan film

Jackson dua tahun setelah ia didiagnosis menderita vitiligo.
Selama masa mudanya, Jackson memiliki kulit coklat, namun sejak awal tahun 1980-an, kulitnya tampak semakin memutih. Perubahan warna kulit ini memancing pertanyaan media dan memunculkan rumor-rumor, di antaranya rumor yang mengatakan bahwa Jackson sengaja memutihkan kulitnya (bleaching)[7]. Menurut biografi yang ditulis oleh J. Randy Taraborrelli, pada tahun 1986, Jackson didiagnosis menderita vitiligo dan lupus; penyakit vitiligo membuat kulitnya terlihat putih di beberapa bagian. Kedua penyakit ini mengakibatkan Jackson sensitif terhadap sinar matahari. Perawatan yang diberikan kepada Jackson untuk penyakitnya tersebut turut mengakibatnya kulitnya semakin memutih.[33] Selain perubahan pada warna kulit, ia juga diketahui melakukan operasi plastik pada bagian hidung, jidat, bibir, dan tulang pipi.[34]
Berat badan Jackson turus drastis di awal tahun 1980-an. Hal ini disebabkan karena diet dan keinginan untuk mendapatkan "tubuh pedansa" ("dancer's body")[35] Beberapa saksi mengatakan bahwa seringkali Jackson merasa pusing dan menduga dirinya menderita anorexia nervosa; gejala medis kehilangan nafsu makan.[36] Beberapa ahli mengatakan bahwa Jackson menderita body dysmorphic disorder, kondisi psikologis di mana penderita merasa kurang suka dengan penampilannya.[33] Tahun 1986 ia mengoperasi lagi hidung dan dagunya.[17][37]
Selama tahun 80-an ini kisah Jackson semakin menjadi perhatian publik. Pada tahun 1986, The National Enquirer mempublikasikan beberapa foto yang menggambarkan Jackson sedang tidur di hyperbaric oxygen chamber, dan mengatakan bahwa Jackson tidur di situ untuk memperlambat proses penuaan.[38] Jackson membeli seekor simpanse bernama Bubbles dari sebuah laboratorium, dan pada tahun 2003 ia mengklaim bahwa Bubbles bisa menggunakan toilet dan membersihkan kamarnya sendiri.[38] Jackson juga dikabarkan menawar tulang Joseph Merrick, si "Manusia Gajah", seharga $1 juta.[39] Laporan itu melekat dalam ingatan masyarakat, dan menginspirasi nama panggilan "Wacko Jacko" (Jacko Sinting), yang kemudian sering disingkat sebagai "Jacko" di headline tabloid. Seorang biografer pada tahun 2004 mengatakan bahwa rumor-rumor tersebut di ciptakan oleh bagian publikasi Jackson sendiri untuk tujuan promosi.[40]. Jackson mengatakan kepada reporter:
Mengapa Anda tidak melaporkan saja ke masyarakat bahwa saya adalah alien dari Mars. Bilang kepada masyarakat bahwa saya memakan ayam hidup-hidup, dan melakukan tarian voodoo di malam hari. Tentu masyarakat akan percaya dengan yang Anda katakan karena Anda adalah seorang reporter. Tetapi bila saya, Michael Jackson, yang mengatakan, "Saya adalah alien dari Mars, saya memakan ayam hidup-hidup, dan saya melakukan tarian voodoo di malam hari," masyarakat akan berkata, "Ya ampun, Michael Jackson sudah gila, dia hancur. Lebih baik kamu tidak mempercayai ucapannya."[41]
Jackson memakai jaket bergaya militer pada era Bad.
Pada tahun 1987, Jackson merilis album Bad, yang merupakan album pertamanya setelah vakum selama lima tahun.[42] Total penjualan album yang banyak ditunggu oleh penggemar ini tidak setinggi album Thriller, namun tetap saja dapat dianggap sukses secara komersil, serta berhasil menelurkan tujuh hit single di Amerika Serikat, lima di antaranya ("I Just Can't Stop Loving You", "Bad", "The Way You Make Me Feel", "Man in the Mirror" dan "Dirty Diana") pernah menempati peringkat satu daftar Billboard Hot 100, lebih banyak dari album-album lainnya.[43] Hingga tahun 2008, album ini telah terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia.[44]
Pada thaun 1987, Jackson menyatakan diri keluar dari agama yang di anutnya, Saksi-saksi Jehovah, sebagai respon dari ketidaksetujuan agama tersebut terhadap video klip Thriller.[45] Pada tanggal 12 September, Jackson memulai Bad World Tour hingga tanggal 14 Januari 1989.[46] Di Jepang saja, tur ini berhasil menarik 570.000 penonton.[47] Ia juga memecahkan Guiness World Record ketika 504.000 orang menghadiri shownya di Wembley Stadium. Secara total, ia tampil di 123 konser, di hadapan 4,4 juta orang, dan memecahkan Guinness World Record lainnya ketika tur tersebut memberikan pendapatan senilai $125 juta. Selama perjalanannya, ia mengundak anak kecil yang berasal dari keluarga ekonomi lemah untuk menonton konsernya secara gratis, dan memberi donasi ke rumah sakit, yayasan yatim piatu, dan badan amal lainnya.[46]

 Autobiografi, perubahan penampilan dan Neverland

Pada 1988, Jackson merilis autobiografi pertamanya, Moonwalk, yang membutuhkan 4 tahun untuk menyelesaikannya. Jackson menulis tentang masa kecilnya, The Jackson 5, dan perlakuan kejam yang dideritanya. Dia juga menulis kalau dia hanya menjalani dua operasi plastik pada mukanya. Jackson kemudian merilis film yang disebut Moonwalker yang berisi kumpulan rekaman - rekaman dan film pendek yang dibintangi Michael Jackson sendiri, dan Joe Pesci. Pada bulan Maret 1988, Jackson membeli tanah di dekat Santa Ynez, California untuk membangun Neverland Ranch dengan harga sebesar $17 juta. Dia memasang berbagai atraksi permainan dan sebuah Teater. Disana juga terdapat 40 staf keamanan yang selalu berpatroli. Pada 1989, pendapatan tahunannya dari hasil penjualan album dan konser - konsernya, diperkirakan mencapai $125 juta hanya untuk tahun itu sendiri. Michael Jackson dilantik sebagai King of Pop. Nama panggilan tersebut dipopulerkan oleh Elizabeth Taylor. Dari tahun 1985 sampai 1990, Jackson telah mendonasikan $500,000 ke United Negro College Fund. Pada saat ini juga Michael mulai menjalin persahabatan dengan aktor cilik, Macaulay Culkin.

Kematian

Michael Jackson meninggal dunia di rumahnya di Los Angeles pada hari Kamis, 25 Juni 2009, Pukul 14:26 Waktu setempat. Ia tidak sadarkan diri setelah mengalami gagal jantung (cardiac arrest). Ia diduga mengalami gagal jantung sesaat setelah diberi suntikan demerol. Berita kematian Michael Jackson tersebar cepat di internet. Banyak situs web yang kewalahan menangani pengguna internet yang ingin mencari Informasi tentang kematian Jacko. Google sempat mengalami gangguan karena begitu banyaknya kata kunci "Michael Jackson" yang dimasukan. AOL Instant Messenger juga sempat mengalami gangguan selama 40 menit karena banyaknya pengguna yang menginformasikan kematian Jacko lewat AOL Instant Messenger, dan dikabarkan juga Jacko hanya perpura - pura mati karena hutang semasa hidupnya dan ada video Jakco turun dari sebuah suatu ambulans.

Tjong A Fie

Tjong A Fie (1860-1921) adalah seorang pengusaha, bankir dan kapitan yang berasal dari Tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatera, Indonesia.[1][2][3] Tjong A Fie membangun bisnis besar yang memiliki lebih dari 10.000 orang karyawan.[1][3] Karena kesuksesannya tersebut, Tjong A Fie dekat dengan para kaum terpandang di Medan, di antaranya Sultan Deli, Makmun Al Rasjid serta pejabat-pejabat kolonial Belanda.[1][2][3] Pada tahun 1911, Tjong A Fie diangkat sebagai Kapitan Cina (Majoor der Chineezen) untuk memimpin komunitas Tionghoa di Medan, menggantikan kakaknya, Tjong Yong Hian.[1][3] Sebagai pemimpin masyarakat Tionghoa, Tjong A Fie sangat dihormati dan disegani, karena ia menguasai bidang ekonomi dan politik.[4] Kerajaan bisnisnya meliputi perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank dan perusahaan kereta api.[4]

Kehidupan awal

Tjong A Fie dilahirkan dengan nama Tjong Fung Nam (orang Hakka), di Sungkow, Meixian, Guangdong, (Tiongkok) pada tahun 1860.[1][2]
Ia berasal dari keluarga yang sederhana.[4] Bersama kakaknya Tjong Yong Hian (1850-1911), Tjong A Fie meninggalkan bangku sekolah dan membantu menjaga toko ayahnya.[4] Walaupun hanya mendapatkan pendidikan seadanya, tetapi Tjong A Fie sangat cerdas dan menguasai cara-cara berdagang sehingga usaha keluarganya cukup sukses.[4]
Tjong A Fie memutuskan untuk merantau ke Hindia Belanda (Indonesia) untuk mencari penghidupan yang lebih baik.[4] Pada tahun 1875 Tjong A Fie pergi ke Medan (Sumatera Utara) untuk mengadu nasib.[1][3] Saat itu ia baru berusia 18 tahun.[4] Dengan berbekal sedikit uang, ia menyusul kakaknya Tjong Yong Hian yang sudah terlebih dahulu datang ke Medan dan tinggal selama 5 tahun.[1][3][4] Pada saat itu kakaknya sudah menjadi kapitan (pemimpin) Cina di Medan.[4] Tjong A Fie bekerja di toko milik teman kakaknya yang bernama Tjong Sui Fo.[2][4] Di toko tersebut, Tjong bekerja dari memegang buku, melayani pelanggan, menagih utang serta tugas-tugas lainnya.[4] Ia dikenal pandal bergaul, tidak hanya dengan orang Tionghoa, namun juga dengan warga Melayu, Arab, India, dan orang Belanda.[4] Ia mulai belajar berbicara dengan bahasa Melayu yang menjadi bahasa perantara masyarakat di tanah Deli.[4]
Tjong A Fie tumbuh menjadi sosok yang tangguh, menjauhi candu, judi, mabuk-mabukan dan pelacuran.[4] Ia menjadi teladan dan menampilkan watak kepemimpinan yang sangat menonjol.[4] Ia sering menjadi penengah jika terjadi cekcok antara orang Tionghoa dengan etnis lain.[4] Di daerah perkebunan milik Belanda sering terjadi keributan di kalangan buruh yang menimbulkan kekacauan.[4] Karena kemampuannya, Tjong A Fie sering diminta Belanda untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut.[4] Ia lalu diangkat menjadi Letnan Tionghoa dan pindah ke kota Medan.[4] Karena prestasinya yang luar biasa, dalam waktu singkat Tjong A Fie naik pangkat menjadi Kapitan pada tahun 1911, untuk menggantikan kakaknya yang telah wafat.[4] Dengan rekomendasi Sultan Deli, Tjong A Fie menjadi anggota gemeenteraad (dewan kota) dan cultuurraad (dewan kebudayaan) selain menjabat sebagai penasehat pemerintah Hindia Belanda untuk urusan Tiongkok.[4]

Keluarga

Ketika masih berada di Tiongkok, Tjong A Fie telah menikahi seorang gadis yang bermarga Lie.[4] Saat tiba di Deli ia menikah dengan Nona Chew dari Penang dan memilki tiga orang anak, yakni Tjong Kong Liong, Tjong Song-Jin dan Tjong Kwei-Jin.[4] Namun istri keduanya meninggal dunia.[4] Untuk ketiga kalinya ia menikah dengan Lim Koei Yap dari Timbang Langkat, Binjai, putri seorang mandor perkebunan tembakau di Sungai Mencirim.[4] Bersama Lim Koei Yap, Tjong A Fie memiliki tujuh orang anak, yakni Tjong Foek-Yin (Queeny), Tjong Fa-Liong, Tjong Khian-Liong, Tjong Kaet Liong (Munchung), Tjong Lie Liong (Kocik), Tjong See Yin (Noni) dan Tjong Tsoeng-Liong (Adek).[4]

Membangun usaha

Di tanah Deli, Tjong A Fie menjalin hubungan baik dengan Sultan Deli, Makmoen Al Rasjid Perkasa Alamsyah dan Tuanku Raja Muda sehingga membuka jalan baginya untuk menjalankan usaha.[4] Sultan memberinya konsesi penyediaan atap daun nipah untuk keperluan perkebunan tembakau untuk pembuatan bangsal.[4]
Tjong A Fie dikenal menjadi orang Tionghoa pertama yang memiliki perkebunan yang sangat luas.[4] Ia mengembangkan usaha perkebunan tembakau di Deli, teh di daerah Bandar Baru, dan Si Bulan, serta perkebunan kelapa.[4] Di Sumatera Barat, ia menanamkan modalnya di bidang pertambangan di Sawah Lunto, Bukit Tinggi.[4] Perkebunan yang dimilikinya mempekerjakan lebih dari 10.000 orang tenaga kerja dan luas kebunnya mengalahkan luas perkebunan milik Deli Matschapaij yang dirintis oleh Jacobus Nienhuys.[5] Bahkan, ketika itu pemerintah Belanda memberikan 17 kebun kepadanya untuk dikelola.[2]
Bersama kakaknya Tjong Yong Hian, Tjong A Fie bekerjasama dengan Chang Pi Shih, paman sekaligus konsul Tiongkok di Singapura mendirikan perusahaan kereta api The Chow-Chow & Swatow Railyway Co.Ltd. di Tiongkok Selatan.[4] Karena jasanya tersebut mereka berkesempatan bertemu muka dengan Ibu Suri Cixi di Beijing.[4]
Dalam menjalankan bisnisnya, Tjong A Fie selalu mengamalkan 3 hal yakni, jujur, setia dan bersatu.[2] Ia selau berprinsip "di mana langit dijunjung di situ bumi dipijak".[2] Ia pun membagikan lima persen keuntungannya kepada para pekerjanya.[2]

Akhir hayat dan wasiat

Prosesi pemakaman Tjong A Fie di Medan, 1921.
Tjong A Fie tutup usia pada tanggal 4 Februari 1921 karena menderita apopleksia atau pendarahan otak.[4] Seluruh masyarakat kota Medan turut berduka, ribuan orang pelayat datang dari kota Medan dan Sumatera Timur, Aceh, Padang, Penang, Malaya, Singapura dan Pulau Jawa.[4] Prosesi Pemakaman Tjong A Fie berlangsung dengan megah sesuai dengan tradisi dan jabatannya.[4]
Empat bulan sebelum menghembuskan nafas terakhir, Tjong A Fie mewasiatkan agar seluruh kekayaannya di Sumatera maupun di luar Sumatera kepada Yayasan Toen Moek Tong yang harus didirikan di Medan dan Sungkow pada saat ia meninggal dunia.[4] Ia menuliskan permintaanya agar yayasan tersebut memberikan bantuan keuangan kepada pemuda berbakat dan berkelakuan baik dan ingin menyelesaikan pendidikannya, tanpa membedakan kebangsaan.[4] Tjong juga berpesan agar yayasan membantu mereka yang tidak mampu bekerja dengan baik karena cacat serta membantu para korban bencana alam tanpa memandang kebangsaan atau etnis.[4]

Jasa

Tjong A Fie dikenal sangat berjasa dalam membangun kota Medan yang pada saat itu dinamakan Deli Tua, terutama kawasan pemukiman etnis Tionghoa (Pecinan).[2] Beberapa jasanya dalam usaha mengembangkan kota Medan adalah menyumbangkan menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan yang lama, pembangunan Istana Maimoon, Gereja Uskup Agung Sugiopranoto, Kuil Buddha di Brayan, kuil Hindu untuk warga India, Batavia Bank, Deli Bank, Jembatan Kebajikan di Jalan Zainul Arifin serta mendirikan rumah sakit Tionghoa pertama di Medan bernama Tjie On Jie Jan.[2][5][4] Ia dikenal pula sebagai pelopor industri perkebunan dan transportasi kereta api pertama di Sumatera Utara, yakni Kereta Api Deli (DSM), yang menghubungkan kota Medan dengan pelabuhan Belawan.[2]
Tjong A Fie dikenal dermawan dan sangat dekat dengan masyarakat pribumi dan Tionghoa kota Medan sehingga ia disenangi orang-orang.[2][4] Sebagai dermawan, ia banyak menyumbang untuk warga yang kurang mampu.[2] Ia sangat menghormati warga muslim, bahkan berperan serta dalam mendirikan tempat ibadah yakni Masjid Raya Al-Mashum dan Masjid Gang Bengkok serta ikut merayakan hari-hari besar keagamaan bersama mereka.[2] Nama Tjong A Fie pernah akan dijadikan sebagai nama sebuah jalan di kota Medan, tapi dibatalkan dan jalan itu menjadi Jalan K.H. Ahmad Dahlan.[1] Karena sifatnya yang dermawan dan toleran tanpa membeda-bedakan bangsa, ras, agama dan asal-usul, Tjong A Fie senantiasa dikenang oleh warga Medan dan sekitarnya.[4]

Rumah

Bangunan kediaman Tjong A Fie berada di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan, yang didirikan pada tahun 1900, saat ini dijadikan sebagai Tjong A Fie Memorial Institute dan dikenal juga dengan nama Tjong A Fie Mansion.[1][6][5] Rumah ini dibuka untuk umum pada 18 Juni 2009 untuk memperingati ulang tahun Tjong A Fie yang ke-150.[5][7]
Rumah ini merupakan bangunan yang didesain dengan gaya arstitektur Cina, Eropa, Melayu dan art-deco dan menjadi objek wisata bersejarah di Medan.[1][6][3] Di rumah ini, pengunjung bisa mengetahui sejarah kehidupan Tjong A Fie lewat foto-foto, lukisan serta perabotan rumah yang digunakan oleh keluarganya serta mempelajari budaya Melayu-Tionghoa.[6][5]